Berhubung netbook keponakan saya (Acer ES11 ES1-131, Intel Celeron N3050 1,6Ghz RAM 2Gb, Intel HD graphics) lemot saat terinstall distro Linux Zorin Lite 64Bit (Xfce DE). Saya lantas menggantinya dengan Bodhi Linux versi 6.0 (Moksha DE) 64Bit.
Sebenarnya saya sangat penasaran dengan Bodhi Linux karena di website resmi https://www.bodhilinux.com/, tertulis bahwa distro Linux ini termasuk kategori ringan untuk komputer lama.
Instalasi pertama gagal karena saya tidak memilih opsi "Write in DD Image mode" pada Rufus versi 3.17 saat mengisi ISO. Di instalasi ke-2, akhirnya saya berhasil meng-install Bodhi Linux melalui micro SD card bootable (Legacy BIOS) via card reader USB.
Tapi.......... saya agak kecewa.
Pertama, saya bingung dengan fitur Moksha Desktop. Klik tombol mouse kanan tidak muncul menunya, tapi jika klik tombol mouse kiri, malah muncul menu yang sama dengan menu tombol kiri bawah taskbar. Gadgets, Modules, dan Shelves juga membutuhkan waktu untuk dipelajari agar jadi terbiasa. Saya coba mengganti semua theme yang tersedia. Hasilnya, beberapa theme terasa agak berat.
Di bagian virtual desktop, window-nya terpotong screen saat sub-menu ditampilkan | |
Setelah itu saya coba menggunakan LibreOffice. Saya merasa ada yang aneh. Penggunaan RAM cuma sedikit, namun saat saya memilih font, terasa lag.
Scrollbar bergerak tidak mulus saat digeser dengan cursor mouse ataupun dengan mouse wheel |
Saya tidak mengerti entah salah apa dengan distro ini. Apakah masalah GPU? Mungkin juga saya yang noob. Tapi setelah saya coba secara live di netbook saya sendiri (Acer Aspire One 756, Intel Celeron 877 1,4Ghz RAM 2Gb, Intel HD graphics), ternyata hasilnya juga sama.
Padahal saya pernah membaca di forum-forum, ada yang memakai Bodhi Linux di netbook Intel Atom.
Atas kekecewaan ini, saya langsung mengganti OS netbook keponakan saya dengan Linux Mint 20.2 Uma. Untunglah hasilnya cukup oke, walaupun agak terasa berat dan tidak bisa menggunakan Snap seperti di Zorin Lite 15.3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar