Minggu, 19 Desember 2021

Pengalaman Menggunakan Distro Bodhi Linux 6.0

Berhubung netbook keponakan saya (Acer ES11 ES1-131, Intel Celeron N3050 1,6Ghz RAM 2Gb, Intel HD graphics) lemot saat terinstall distro Linux Zorin Lite 64Bit (Xfce DE). Saya lantas menggantinya dengan Bodhi Linux versi 6.0 (Moksha DE) 64Bit.

Sebenarnya saya sangat penasaran dengan Bodhi Linux karena di website resmi https://www.bodhilinux.com/, tertulis bahwa distro Linux ini termasuk kategori ringan untuk komputer lama.

Instalasi pertama gagal karena saya tidak memilih opsi
"Write in DD Image mode" pada Rufus versi 3.17 saat mengisi ISO. Di instalasi ke-2, akhirnya saya berhasil meng-install Bodhi Linux melalui micro SD card bootable (Legacy BIOS) via card reader USB. 

Tapi.......... saya agak kecewa.

Pertama, saya bingung dengan fitur Moksha Desktop. Klik tombol mouse kanan tidak muncul menunya, tapi jika klik tombol mouse kiri, malah muncul menu yang sama dengan menu tombol kiri bawah taskbar. Gadgets, Modules, dan Shelves juga membutuhkan waktu untuk dipelajari agar jadi terbiasa. Saya coba mengganti semua theme yang tersedia. Hasilnya, beberapa theme terasa agak berat.

Di bagian virtual desktop, window-nya terpotong screen saat sub-menu ditampilkan   

Setelah itu saya coba menggunakan LibreOffice. Saya merasa ada yang aneh. Penggunaan RAM cuma sedikit, namun saat saya memilih font, terasa lag.

Scrollbar bergerak tidak mulus saat digeser dengan cursor mouse ataupun dengan mouse wheel

Saya tidak mengerti entah salah apa dengan distro ini. Apakah masalah GPU? Mungkin juga saya yang noob. Tapi setelah saya coba secara live di netbook saya sendiri (Acer Aspire One 756, Intel Celeron 877 1,4Ghz RAM 2Gb, Intel HD graphics), ternyata hasilnya juga sama.

Padahal saya pernah membaca di forum-forum, ada yang memakai Bodhi Linux di netbook Intel Atom.

Atas kekecewaan ini, saya langsung mengganti OS netbook keponakan saya dengan Linux Mint 20.2 Uma. Untunglah hasilnya cukup oke, walaupun agak terasa berat dan tidak bisa menggunakan Snap seperti di Zorin Lite 15.3.

Jumat, 10 Desember 2021

Tes Kompatibilitas Aplikasi Office Gratis terhadap Microsoft Office 2013

Saya masih menggunakan Windows 7 32 Bit dan Microsoft Office 2013 di netbook Intel Celeron 877. 
Sudah sejak lama saya ingin sekali pindah ke Linux 64 Bit (Manjaro Xfce) yang jauh lebih ringan, namun karena pekerjaan saya sebagai penerjemah teks bahasa Jepang membuat saya tidak bisa move on dari Microsoft Office. Selain itu, ada tugas sekolah anak saya yang juga harus menggunakan Microsoft Office.

Untuk itu saya berusaha mencari alternatif free office application yang tersedia untuk Windows dan Linux untuk mengetes apakah aplikasi tersebut bisa menggantikan Microsoft Office.

Aplikasi pengetesan (32 Bit):
- Apache Open Office 4.1.11 

- Libre Office 7.2.4

- Only Office Desktop Editor 6.4.2

- SoftMaker Free Office 2021 rev 1040

- WPS Office 11.2.0.10382


Bahan pengetesan:
File docx yang tampilannya baik di Microsoft Office 2013, teks dalam bahasa Jepang dengan susunan halaman yang cukup rumit. Total 21 halaman.

Hasil tes:
Open Office: Tetap berjumlah 21 halaman, namun ada gambar yang hilang. Barisan kalimat, penomoran, dan posisi paragraf menjadi kacau. Langsung saya uninstall.

Libre Office: Tetap berjumlah 21 halaman, posisi semua gambar, penomoran, dan paragraf tepat. Barisan kalimat ada yang bergeser turun dan ada yang tumpang tindih dengan gambar.

Only Office: Berubah menjadi 19 halaman, beberapa gambar gagal ditampilkan, posisi paragraf dan penomoran kurang tepat. Barisan kalimat dan spasi bergeser.

Free Office: Berubah menjadi 19 halaman, semua gambar ditampilkan, posisi paragraf dan penomoran tepat. Ada spasi yang berubah dan sedikit huruf yang tumpang tindih dengan gambar.

WPS Office: Berubah menjadi 20 halaman, posisi semua gambar, penomoran, barisan dan paragraf tepat. Model penomoran berbeda. Entah kenapa Smadav Antivirus 14.7.2 memblok beberapa file saat install.

Kesimpulannya: Formatting WPS Office paling mendekati Microsoft Office 2013.
Btw, ini semua adalah hasil di Windows, bukan Linux

Minggu, 05 Desember 2021

Cara Update Libre Office untuk Linux Zorin Lite 15.3

Salah satu aplikasi office bawaan Zorin Lite 15.3 adalah Libre Office. Namun versinya masih 6.4.6.2

Untuk update ke versi terbaru, yaitu Libre Office Community, saya menggunakan Terminal (tekan tombol Ctrl Alt T) dan mengetik perintah berikut setahap demi setahap:

sudo add-apt-repository ppa:libreoffice/ppa
(masukkan password user, setelah muncul tulisan, tekan tombol Enter lagi)

sudo apt update

sudo apt install libreoffice

Setelah proses selesai, Libre Office saya berhasil ter-update ke versi 7.2.3.2.


Semoga bisa membantu....

Rabu, 01 Desember 2021

Cara Install Zoom-Client ke Linux Zorin Lite 15.3


Berhubung sebelumnya saya adalah pengguna Brave Browser di Windows 7, saya menghapus browser bawaan Zorin Lite 15.3 (Firefox) dan bermaksud untuk meng-install Brave Browser.

Namun saya menghadapi masalah. Brave Browser sama sekali tidak bisa di-install lewat Application Store Zorin. Setelah saya cari-cari, akhirnya ketemu website ini dan akhirnya Brave Browser berhasil di-install. Terima kasih banyak.


Namun masalah terjadi lagi saat keponakan saya ingin menggunakan Zoom. 
Zoom tidak bisa dipakai di Brave Browser karena tidak ter-install Zoom-Client. 
Tetapi ternyata saya juga tidak bisa meng-install Zoom-Client melalui Application Store Zorin.

Setelah cari-cari di forum-forum, dan tes metodenya satu per satu, akhirnya saya berhasil meng-install Zoom-Client melalui snap. 
Gunakan Terminal Emulator yang ada di dalam menu Accesssories (Ctrl Alt T) dan ketik perintah berikut setahap demi setahap:

sudo apt update 
(tekan Enter dan kemudian masukkan password user, lalu tekan Enter dan tunggu)

sudo apt install snapd
(tekan Enter dan tunggu lagi)

sudo snap install zoom-client
(tekan Enter dan kemudian tunggu proses download/instalasi selesai, dan icon Zoom akan muncul di menu Internet. Setelah icon Zoom tersebut diklik untuk dibuka, maka prosesnya telah komplit dan Terminal boleh ditutup)

Semoga bisa membantu....salam.

Cara Install Aplikasi Wine di Linux Zorin Lite 15.3

Mungkin Anda menemukan kesulitan saat meng-install aplikasi Wine (aplikasi untuk menjalankan program Windows di Linux) dengan pesan "packages have unmet dependencies" seperti saya. 

File exe sebenarnya bisa diinstall di Zorin Lite dengan langsung mengeklik file exe tersebut asalkan ada koneksi internet agar Zorin bisa mengunduh Gecko Wine yang diperlukan.

Jika terjadi masalah saat ingin meng-install Wine, bisa dicoba dengan cara mengetik perintah di Terminal Emulator yang terdapat dalam menu Accessories Zorin (Ctrl Alt T).

Masukkan perintah setahap demi setahap, perintah pertama mewajibkan Anda menginput password user Anda:

sudo apt-get clean


sudo apt-get update --fix-missing


sudo apt-get install -f

Setelah selesai, tutup Terminal dan coba install Wine kembali melalui Application Store yang berada di taskbar, dan Anda akan melihat penambahan aplikasi yang lebih banyak daripada sebelumya. Bahkan game SuperTuxKart Racing yang sebelumnya tidak bisa diinstall menjadi dapat di-install. Saya test dengan meng-install aplikasi Windows yakni Photoscape. Memang bisa berjalan, tapi terasa lemot di prosesor Intel Celeron.

Pengalaman Pertama Memakai Linux - Zorin Lite 15.3 64Bit

"OS Linux Zorin Lite cepat dan ringan untuk komputer lama". 

Itu sering saya baca di internet. Namun itu belum tentu.

Sebenarnya sudah sejak lama saya ingin beralih dari Windows 7 Ultimate 32Bit ke Linux 64Bit. Namun yang menghambat saya pindah OS adalah:

1. Masih memerlukan Microsoft Office 2013, dan anak saya juga kadang-kadang memerlukannya
2. Save game saya di beberapa emulator konsol 

Netbook yang saya gunakan adalah Acer Aspire One756 (Intel Celeron 877 @1,4Ghz RAM 2Gb DDR3). Distro Linux 64 Bit yang pernah saya test lancar secara live lewat flashdisk adalah Mint Xfce, Manjaro Xfce, Zorin Lite, LXLE, Peppermint, Bodhi, dan Kubuntu. (Q4OS Trinity, Small Damn Linux, dan MX Linux Flaxbox  21 tidak bisa berjalan sama sekali di Netbook saya.)

Kebetulan kemarin, ada masalah webcam di netbook keponakan saya. Webcam-nya kadang berfungsi kadang tidak. Jadi ini sangat mengganggu saat dia kuliah online. Saat itu kupikir mungkin masalah software, driver, atau OS (karena memang tidak responsif). Pas juga saya lihat ada download-an update Windows 10 64Bit yang ready untuk diinstall. Jadi saya coba dulu untuk meng-update saja. Tapi...... saat restrart, Windows-nya tiba-tiba error!!!! Parahnya esok hari keponakan pas ada ujian online juga. Paniklah kami!
 
Tapi terus terang, netbook Acer Aspire ES11 ES1-131 (Intel Celeron N3050 @1,6Ghz RAM 2Gb DDR3) keponakan saya memang lemotnya minta ampun saat menjalankan Windows 10. Jadi opsi saat itu hanyalah coba meng-install OS Linux. Karena saya dengar OS Linux terbaik untuk pengguna baru dan tampilannya mirip Windows adalah Zorin, maka langsung saya install Zorin Lite 15.3 melalui BIOS (Legacy). Untunglah tidak ada file penting sehingga saya bisa clean install otomatis full format ke Ext4.

Setelah install, Zorin Lite 64Bit tidak terasa ringan-ringan amat karena saya masih merasakan sedikit lag. Ada rasa penyesalan kenapa saya tidak install Linux Mint Xfce saja. Namun user interface Zorin Lite sangat bagus. Kekurangan yang lain adalah pemutar video default-nya (Parole) tidak sebagus VLC.
Saya pikir masalah sudah selesai karena sudah ada aplikasi Libre Office sebagai pengganti Microsoft Office. Namun ternyata tidak ada font Times New Roman dan Arial di sana. Setelah saya cari di internet, saya menemukan tutorial yang sangat membantu dengan cara membuka Terminal Emulator dalam menu Accessories (Ctrl Alt T). Terima kasih banyak.


Apakah masalah webcam masih ada setelah meng-install Zorin Lite 15.3? 
Ternyata masih ada, kadang webcam tidak terdeteksi. Layar netbook harus disetel buka dan setengah tutup (maju mundur pelan-pelan) barulah terdeteksi. Kesimpulannya mungkin masalah kabel yang berada di sekitar engsel layar netbook. Bukan masalah OS. Namun berkat masalah ini, saya mendapatkan pengalaman berharga di Linux.